Menggambar Sebagai Sarana Komunikasi serta bagaimana cara menggambar yang efektif

Menggambar adalah proses menghasilkan gambar atau representasi visual dengan menggunakan alat seperti pensil, spidol, cat, atau media digital. Ini adalah bentuk ekspresi kreatif yang digunakan oleh banyak orang untuk menyampaikan ide, emosi, atau konsep visual. Menggambar dapat dilakukan dalam berbagai gaya dan teknik, mulai dari sketsa cepat hingga lukisan detail yang rumit,

itu definisi umumnya namun menggambar dalam kajian itu adalah bagaimana cara kita mengekspresikan thought/pemikiran serta alat komunikasi yang tersirat dalam maknanya.

menggambar bisa dibilang mudah pun bisa juga susah.

Dalam menggambar, kita meninggalkan banyak jejak dalam goresan membentuk rupa yang mengandung makna. Setiap jejak yang ditinggalkan dalam prosesnya terkandung beragam nilai; nilai-nilai kreativitas, nilai ekspresif dari si perupa, juga terkandung nilai sebagai sarana edukasi. Menggambar hingga kini masih diyakini menjadi fondasi dasar dalam upaya kita mengenal, menerjemahkan, dan menganalisis dunia di sekitar kita.

Sejarah mencatat dimulai dari lukisan-lukisan goa hingga sekarang di era internet ini, manusia terus menyempurnakan sistem komunikasi mereka. Efektivitas dari cara manusia berkomunikasi menjadi esensi yang penting dari sebuah proses komunikasi. Komunikasi berperan untuk memberikan informasi, memotivasi, mengukuhkan otoritas dan kendali, dan juga memberi kemampuan untuk mengekspresikan emosi atau perasaan. Manusia secara spesifik komunikasi juga memegang peranan yang sangat penting untuk membangun kohesi sosial, satu kemampuan yang dimiliki manusia untuk bersatu dan berkelompok.

disini kenapa menggamabar itu sulit bagi sebagian orang.


Latar Belakang

Beberapa alasan: orang sulit menggambar

  1. Tidak dilatih sejak kecil. Orang-orang dewasa tidak memperkenalkan gambar-gambar kepada anak kecil.
  2. Kurang melatih imajinasi. Misalnya, bagaimana membuat garis besar sebuah mobil dengan melupakan garis-garis detailnya.
  3. Tidak terbiasa menulis memakai tangan. (Saya mengamati bahwa orang yang tulisannya buruk, juga cenderung sulit membentuk garis).

Dengan bantuan alat seperti jangka, mistar (dan komputer pada jaman ini), orang dewasa masih bisa dilatih menggambar. Setidaknya dia bisa menggunting dan menempel untuk membentu sebuah gambar baru.

namanya belajar, pasti mulai dari teori dasar dan fundamental. tapi belajar kedua hal ini pasti membosankan jika tanpa ada selingan


Tak perlu menggambar sesuatu yang rumit. cukup menggambar sesuatu yang ada di sekitar kita. Menggambar sesuatu dari yang paling dekat dengan kita akan membuat tanga semakin luwes dan terbiasa dalam membuat suatu gambar.

Kita dapat mengelompokkan komunikasi dalam dua kelompok, verbal dan non-verbal. Menggambar termasuk ke dalam kategori komunikasi visual non-verbal, dengan lukisan goa sebagai simbol tertua yang kita ketahui dalam menggunakan gambar sebagai sarana komunikasi. Proses komunikasi pada lukisan goa serupa dengan gambar yang dibuat dan digunakan oleh anak-anak untuk bercerita sebelum mereka menguasai bentuk komunikasi yang lebih kompleks.

Melompat jauh ke depan ke masa sekarang, gambar masih menempati posisi yang serupa secara fungsi untuk kita dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Cara manusia berinteraksi mengalami banyak perubahan dari masa ke masa, didukung dengan perkembangan teknologi peralatan komunikasi dan teknologi internet. Manusia kini hidup pada masa di mana batas menjadi semakin samar. Gambar sebagai simbol dan tanda menjadi jembatan penghubung agar pesan dapat tersampaikan tanpa lagi khawatir ada kesalahan pemaknaan dari informasi yang dikarenakan adanya perbedaan budaya dan bahasa. Simbol dan tanda dapat dihadirkan dalam beragam rupa, dapat meminjam wujud yang abstrak, realis atau berada diantaranya.

Mengapa menggambar ini menjadi hal yang sangat penting? Jawabannya tidak bisa kita lihat secara langsung tetapi kaitannya sangat jelas. Tidak bisa dipungkiri jika internet telah menjadi satu kebutuhan dasar bagi masyarakat modern. Internet menjadi media yang melampaui ruang dan waktu, dapat menempatkan setiap individu di mana saja dan kapan saja dalam ruang digital. Manusia mampu untuk selalu terhubung dengan memanfaatkan berbagai sistem dan alat dalam platform sosial media atau media informasi lainnya, hiper-konektivitas. Kondisi ini menjadi sebuah kebutuhan pokok untuk saat sekarang, contoh sederhana kita dapat melihatnya pada lingkungan sekolah atau kantor, peran dan fungsi seseorang akan sangat terganggu meski hanya sekedar tidak memiliki email (surat elektronik). Bagaimanapun, kita menggunakan internet tidak hanya sekedar untuk bekerja, internet menjadi sarana dengan beragam distraksi yang dapat mempengaruhi produktivitas kita dalam bekerja. Otak kita dipaksa untuk haus akan informasi yang disuguhkan oleh internet, menjanjikan materi yang kita inginkan sampai akhirnya otak kita tidak mampu lagi memproses dikarenakan terlalu banyak informasi yang masuk. Otak kita menjadi ketergantungan akan informasi. Tetapi tentu saja hal tersebut tidak sepenuhnya dapat dinilai buruk. Kemudahan kita untuk mendapatkan, menyalurkan, dan mendemokrasikan arus informasi itu juga dirasa kebaikan yang kita terima. Kembali ke bagaimana car akita memandang dan menggunakannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH : Bagaimana Penyebab Tenggelamnya Kapal RMS Titanic (1912)

Menemukan JATI DIRI dalam kajian seni rupa dan desain